“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih” (HR. Muslim no. 1631)
Yayasan Istiqomah Sambas Purbalingga melaksanakan ikrar waqaf bertepatan pada hari rabu, 13 september 2022 yang dihadiri oleh eyang uti Hj. Iftitah beserta keluarga besar, bapak H. Eling Purwoko sebagai ketua yayasan, bapak H. Sutrisno, bapak Ikhwandi Arifin sebagai direktur LPIS Purbalingga, ketua KUA Kutasari, Padamara dan Purbalingga. Alhamdulilah dihadiri dan disaksikan oleh seluruh staf yayasan, kepala satuan dari PAUD, MIIS, SMP regular dan boarding, MA Tahfizul Qur’an serta guru dan karyawan. Dalam sambutannya bapak Eling menyampaikan keluarga besar suchary telah mengikrarkan waqaf tanah keluarga untuk yayasan pendidikan Istiqomah Sambas Purbalingga, sebagai bentuk pengabdian dalam dunia pendidikan dengan semboyan “nggo golet sangu mati” yang artinya “untuk mencari bekal mati”. Beliau juga mengajak kepada seluruh hadirin untuk berjuang bersama-sama dalam memajukan yayasan pendidikan Istiqomah Sambas Purbalingga untuk mencari bekal mati.
Dalam acara juga menyampaikan sambutan sekaligus tausyiah oleh ketua KUA Kutasari; ikrar waqaf berdasarkan UU wakaf no. 41 th. 2004, serta dalil al Qur’an surah Ali Imran: 92 serta hadis Rasulullah saw tentang keutamaan sedekah jariyah. Esensi dari waqaf adalah menahan satu benda dengan mempertahankan keutuhannya kepada nadzir untuk kemaslahatan agama dan khalayak umum dan memanfaatkan secara optimal.
Pelaksanaan Ikrar waqaf dipandu oleh bapak H. Agus Triyono, ada 10 tanah yang dimiliki keluarga besar bapak H. Suchary, secara langsung diserahkan oleh ibu Hj. Iftitah dan bapak H. Warso Hartono kepada bapak H. Eling Purwoko selaku nadzir dan sebagai saksi bapak Ikhwandi Arifin, S.Ag, M.pd dan ust. Thoha Husain al-hafidz selaku pengasuh Pondok pesantren Tahfizul Qur’an.